A.
Tokoh-tokoh
Sosiologi klasik
a.
Auguste Marie Francois Xavier Comte
Dalam
George Ritzer (2102: 26) menjelaskan bahwa,
Auguste Comte lahir di Montpellier, sebuah kota kecil di bagian barat
daya dari negara Perancis pada 19 Februari 1798. Setelah bersekolah disana, ia melanjutkan
pendidikannya di École Polytechnique di Paris. École Polytechnique saat itu
terkenal dengan kesetiaannya kepada idealis republikanisme dan filosofi proses.
Pada tahun 1816, politeknik tersebut ditutup untuk re-organisasi. Comte pun
meninggalkan École dan melanjutkan pendidikannya di sekolah kedokteran di
Montpellier. Auguste Comt wafat pada 5 September 1857.
Di
dalam Idianto Muin (2006:11) mejelaskan, Auguste comte merupakan seorang tokoh
brilian yang disebut sebagai peletak dasar sosiologi. Comte melihat hasil dari
hasil revolusi Prancis cenderung kearah reorganisasi masyarakat secara
besar-besaran. Menurutnya, reorganisasi masyarakat hanya dapat berhasil jika
orang mengembangkan cara berpikir yang baru tentang masyarakat. Jika ingin
menciptakan masyarakat yang adil maka harus ada kesepakatan tentang
dasar-dasarnya. Dasar-dasar itu hanya dapat dicapai apabila ada sutu metode
yang dapat diandalkan sehingga hasil-hasilnya meyakinkan setipa orang.
Comte
memperkenalkan metode positif, yaitu hokum mengenai urutangejala-gejala sosial.
Dia memperkenalkan hukum tiga stadia
(tahap) yang berhubungan dengan perkembangan cara berpikir yang mendasari
perkembangan masyarakat.
b.
Emile
Durkheim
Dalam George Ritzer (2102: 146) menjelaskan bahwa, Emile Dhurkheim lahir pada tanggal
15 April 1858 di Epinal, provinsi Lorraine di perancis Timur. Durkheim
dibesarkan dalam keluarga komunitas Yahudi ortodoks, namun pada penitian
karirnya beliau lebih condong pada bidang intelektualnya dari pada bidang
religious. Ia tidak hanya kecewa dengan ajaran agama, namun ada pendidikan umum
dan penekanannya pada soal-soal literer dan estetis. Dia mendabakan bisa
mempelajari metode-metode ilmiah dan prinsip-prinsip moral yang bisa memandu
kehidupan sosial.
Hasratnya
terhadap ilmu pengetahuan semakin bertambah ketika ia melakukan
perjalanan ke Jerman, disana ia mulai mengenal psikologi ilmiah. Setelah
perjalanannya ke Jerman ia mulai menerbitkan karyanya yang menggambarkan
pengalamannya di Jerman. Publikasi inilah yang membuatnya memperoleh posisi di
departemen filsafat di Universitas Bordeauk pada 1887.
Pada tahun
1893 Durkheim mulai menerbitkan tesis doktoralnya dalam bahasa Prancis yang
berjudul The Division of Labor in Society dan tesisnya dalam bahasa
latin tentang Montesqueiu.selain itu juga mengeluarkan pernyataan metodologis
dalam The Rules of Sociological Mehtode yang terbit pada tahun 1895
kemudian diikuti dengan penerapan metode-metodenya dalam studi empiris pada
buku Suicide.
Pada tahun
1896 ia menjadi profesor di Bordeaux kemudian pada tahun 1902, ia diundang oleh
Universitan Sorbone dan pada tahun 1906 menjadi profesor resmi untuk ilmu
pendidikan. Pada tahun 1913 jabatannya menjadi profesor ilmu pendidikan dan
sosiologi. Karyanya yang terkenal diantaranya adalah The Elementary Forms of
Religious Life yang terbit pada 1912.
Dalam
perjalanan hidupnya Durkheim dianggap sebagai orang yang liberal, ini tercermin
ketika ia secara aktif berperan dalam membela Alfred Dreyfus, kapten keturunan
Yahudi yang difonis mati karena penghinaan terhadap Tuhan yang dirasakan banyak
orang sebagai antisemit. Inilah mengapa ia mulai keluar dari agama karena
melihat fenomena tersebut. Jadi, minat Durkheim pada kasus Dreyfus lahir dari
minatnya yang begitu dalam terhadap moralitas dan krisis moral yang dihadapi
masyarakat modern.
Minat
Durkheim pada sosialisme juga dijadikan bukti untuk melawan gagasan bahwa ia
adalah seorang konservatif namun sosialisme ini berbeda dengan yang menjadi
minat Marx dan pengikutnya. Durkheim menganggap marxisme sebagai serangkaian
hipotesis yang dapat diperdebatkan dan ketinggalan zaman. bagi Durkheim
sosialisme menunjukkan suatu gerakan yang ditujukan bagi regenerasi moral
masyarakat melalui moralitas ilmiah.
Durkheim memberi
perkembangan yang besar bagi sosiologi dan bagi bidang lainnya seperti
antropologi, sejarah, linguistik, dan psikologi sebagaimana yang tercantum
dalam jurnal L’annee Sociologique.
Durkheim
meninggal pada tanggal 15 Nopember 1917 sebagai sosok yang disegani oleh
kalangan intelektual Prancis ketika dua puluh tahun kemudian Talcot Parsonsn
menerbitkan buku yang berjudul The Structure of Social Action(karya
Durkheim).
c.
Karl
Marx
Dalam George Ritzer (2012:81)
menjelskan, Karl Marx lahir di Trier, Prusia, 5 Mei 1818. Ayahnya, seorang
pengacara, menafkahi keluarganya dengan relatif balk, khas kehidupan kelas
menengah. Orang tuanya adalah dari keluarga pendeta Yahudi (rabbi). Tetapi,
karena alasan bisnis ayahnya menjadi penganut ajaran Luther ketika Karl Marx
masih sangat muda. Tahun 1841 Marx menerima gelar doktor filsafat dari
Universitas Berlin, universitas yang sangat dipengaruhi oleh Hegel dan
guru-guru muda penganut filsafat Hegel, tetapi berpikiran kritis. Gelar doktor
Marx didapat dan kajian filsafat yang membosankan, tetapi kajian itu
rnendahului berbagai gagasannya yang muncul kemudian. Setelah tamat ia menjadi
penulis untuk sebuah koran liberal radikal dan dalam tempo 10 bulan ia menjadi
editor kepala koran itu. Tetapi karena pendirian politiknya, koran itu kemudian
ditutup oleh pemerintah. Esai-esai awal yang diterbitkan dalam periode ini
mulai mencerminkan sejumlah pendirian yang membimbing Marx sepanjang hidupnya.
Esai-esai tulisan Marx itu secara bebas ditaburi prinsip-prinsip demokrasi, kemanusiaan
dan idealisme awal. Ia menolak keabstrakan filsafat Hegelian, mimpi naif
komunis utopian dan gagasan aktivis yang mendesakkan apa yang ia anggap sebagai
tindakan politik prematur. Dalam menolak gagasan aktivis ini, Marx meletakkan
landasan bagi gagasan hidupnya sendiri. Karl Marx wafat pada 14 Maret 1883.
d.
Herbert
Spencer
Dalam
George Ritzer (2012: 62) menjelaskan bahwa, Spencer dilahirkan di kota kecil
Derby Inggris tanggal 27 April 1820. dia anak tunggal seorang guru sekolah.
Karena kesehatannya kurang mengizinkan, dia didik dirumah. Latar belakang
inilah yang membuat smua karyanya bercorak independent. Dia tidak belajar seni
Humaniora, tetapi di bidang teknik dan bidang utilitarian.
Tahun
1837, pada usia 17 tahun ia mulai bekerja sebagai seorang insinyur sipil wakil
kepala bagian mesin perusahaan kereta api London dan Birmingham hingga tahun
1846. Selama periode ini Spencer melanjutkan studi atas biaya sendiri.
Selanjutnya dia tertarik pada bidang politi dan social. Dia mulai menerbitkan karya ilmiah dan politik. Artikel pertamanya di
budang ilmu pengetahuan social dimuat dalam majalah Non Conformist pada
tahun 1842 dan juga dimuat pada majalah Economist tahun 1848. tahun 1848 spenser di tunjuk sebagai redaktur the
economis dan semenjak itu pulalah dia mulai memutuskan untuk tidak lagi
menjadi insinyur sipil tapi memperdalam pengetahuannya dibidang ilmu
pengetahuan social khususnya sosioligi.
Tahun1850
ia menyelesaikan karya besar pertamanya “Social Statis”. Selama menulis karya
ini Spencer untuk pertama kalinya mengalami insomnia (tidak bisa tidur) dan
dalam beberapa tahun berikutnya masalah mental dan fisiknya ini terus mengikat.
Ia menderita gangguan syaraf sepanjang sisa hidupnya. Tahun 1853 Spencer
menerima harta warisan yang memungkinkan berhenti bekerja dan menjalani
hidupnya sebagai seorang sarjana bebas. Ia tak pernah memperoleh gelar kesarjanaan
Universitas atau memangku jabatan akademis. Karena ia mekin menutup diri, dan
penyakit fisik dan mental semakin parah, produktifitasnya sebagai seorang
sarjana makin menurun. Spencer mencapai puncak kemasyuran tak hanya di inggris
namun juga di dunia internesional. Dia meninggal tahun 8
Desember1930.
e.
Max
weber
Dalam Geroge Ritzer (2012: 194)
menjelaskan bahwa, Max Weber seorang sosiolog modern kelahiran Efrut, Jerman,
21 April 1864. Nama lengkapnya Maxilian Weber. Berasal dari keluarga menengah
ke atas. Kedua orang tuanya memiliki latar belakang dan kecenderungan berbeda,
dan itu membentuk karakter pemikiran Weber. Ayahnya politikus kaya, ibunya
calvinis saleh. Saat usia 16 tahun, Weber belajar di universitas
Heilderberg. Saat perang dunia I, Weber ikut dinas militer. Tahun 1884 kembali
kuliah di universitas Berlin. Setelah 8 tahun, lulus, menjadi pengacara dan
pengajar di universitas.
Minat Weber berubah ke sosiologi
dan ekonomi. Weber lalu mengalami fase gila kerja, yang mengantarkannya menjadi
professor ekonomi di universitas Herlburg di tahun 1896. Tahun 1893 dia menikah
dengan seorang perempuan bernama Marianne Schnitger. Tahun 1897 ayahnya
meninggal dunia. Tak lama kemudian Weber mengalami gangguan syaraf. Baru
ditahun 1904 ia pulih dan kembali aktif di dunia akademis, hingga pada akhirnya
meninggal dunia pada 14 Juni 1920 akibat sakit pneumonia.
No comments:
Post a Comment