RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Sekolah : SMA Negeri 1
Wonomulyo
Mata
Pelajaran : Sosiologi
Kelas /
Semester : X / Ganjil
Alokasi
Waktu : 6 X 45 Menit
( 3 kali pertemuan )
A. Kompetensi Inti (KI)
KI
1 : Menghayati dan mengamalkan
ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Menghayati
dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi,
gotong-royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis dan
mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya
untuk memecahkan masalah.
KI 4 :
Mengolah, menalar, menyaji, menciptakan dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri
serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar (KD)
1.1 : Memperdalam
nilai agama yang dianutnya dan menghormati agama lain.
1.2 : Merespon
secara posistif berbagai gejala sosial di lingkungan sekitar.
1.3
: Mendeskripsiskan fungsi Sosiologi
dalam mengkaji berbagai gejala sosial yang terjadi di
masyarakat.
1.4
: Melakukan kajian, diskusi dan
menyimpulkan fungsi sosiologi dalam memahami berbagai gejala
sosial yang
terjadi di masyarakat.
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
1.
Menjelaskan secara singkat lahirnya sosiologi
2.
Menyimpulkan pengertian sosiologi
menurut 3 ahli.
3.
Menjelaskan sifat hakikat sosiologi.
4.
Mengidentifikasi objek kajian sosiologi
5.
Menjelaskan 4 ciri sosiologi sebagai
ilmu pengetahuan
6.
Menjelaskan perkembangan sosiologi di
Indonesia.
7.
Menjelaskan Hubungan sosiologi dengan
ilmu sosial lain
8.
Menganalisis 4 fungsi sosiologi
9.
Menganalisis 5 peran sosiologi
10. Mengenal 5 tokoh
sosiologi klasik
11. Mengenal 5 tokoh
sosiologi moden
12. Mendeskripsiskan, teori
fungsionalisme struktural dan teori konflik
13. Mendeskripsikan, teori
interaksionisme simbolik
D. Materi Pembelajaran
1.
Sejarah perkembangan sosiologi
Sosiologi lahir berakar pada karya pemikir abad pencerahan,
seperti Francis Bacon dari
Inggris, Rene Descartes dari Perancis, dan Wilhelm Leibnitz dari jerman yang
merupakan pemikir di abad pencerahan yang menekankan pentingnya metode ilmiah
untuk mengamati masayarakat. Pada abad ke-18 M sosiologi lahir ditandai dengan
terjadinya sejumlah revolusi, yaitu revolusi Amerika, revolusi Perancis, dan
revolusi industry yang sangat berpengaruh kesulruh dunia, hal ini wajar
mengingat kawasan Asia dan Afrika ketika itu menjadi koloni Eropa.
Revolusi-revolusi ini mengakibatkan perubahan-perubahan dan gejolak dalam
masyarakat.
Kemudian pada abad ke-19, sejumlah ilmuwan menyadari
perlunya secara khusus mempelajari kondisis dan peruabahan sosial. Istilah
sosiologi pertama kali dicettuskan oleh Auguste Comte yang dikenal sebagai
bapak sosiologi dalam bukunya yang berjudul Cours
de Philosophie Positive (Filsafat Positif). Kemudian rintisan Comte
mendapat sebutan luas, tampak dari tampilnya sejumlah ilmuwan besar di bidang
sosiologi. Mereka antara lain Patirim Sorokim, Herbert Spencer, Karl Marx,
Emile Durkheim, Gorge Simmel dan Max Weber. Semuanya berasal dari Eropa.
Msaingmasing berjasa besar menyumbnagkan beragam pendekatan mempelajari
masyarakat yang amat berguna untuk perkembangan sosiologi.
2.
Pengertian Sosiologi
Pengetian sosiologi menurut para ahli
Ø
Soerjono
Soekanto
mengemukakan
bahwa Sosiologi adalah ilmu yang memusatkan perhatian pada segi-segi
kemasyarakatan yang bersifat umum dan berusaha untuk mendapatkan pola-pola umum
kehidupan masyarakat.
Ø
Max Webber
mengemukakan bahwa Sosiologi adalah ilmu yang
berupaya memahami tindakan-tindakan sosial. Tindakan sosial adalah tindakan
yang dilakukan dengan mempertimbangkan dan berorientasi pada perilaku orang
lain.
Ø
Paul B.Horton
berpendapat
bahwa Sosiologi adalah ilmu yang memusatkan kajian pada kehidupan kelompok dan
produk kehidupan kelompok tersebut.
Dari
pengertian sosiolgi menurut 3 ahli diatas dapat disimpulkan bahwa Sosiologi
adalah ilmu yang mempelajari masyarakat dari berbagai aspek kehidupan, baik
dari segi interaksinya, sistem dan struktur sosial, maupun gejala-gejala sosial
yang ada dalam masyarakat.
3.
Sifat Hakikat Sosiologi
Untuk dapat memahami ilmu sosiologi
dengan baik, maka kita dapat mempelajari sifat hakikat sosiologi, sebagai
berikut:
a.
Sosiologi bagian rumpun ilmu sosial
b.
Sosiologi adalah disiplin ilmu yang
katagoris
c.
Sosiologi termasuk ilmu pengetahuan
murni (pure-science) dan merupakan ilmu terapan (aplied science).
d.
Sosiologi bersifat abstrak bukan konkret
e.
Sosiologi menghasilkan pengertian-pengertian
dan pola-pola umum manusia dan masyarakatnya
f.
Sosiologi adalah ilmu pengetahuan yang
empiris dan rasional, hal ini menyangkut metode yang digunakan.
g.
Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan
yang umum dan bukan merupakan ilmu pengetahaun yang khusus.
4.
Objek Kajian Sosiologi
Yang
menjadi kajian sosiologi adalah sebagai berikut.
a.
Hubungan timbal balik antara manusia
dengan manusia lainnya.
b.
Hubungan antara individu dengan
kelompok.
c.
Hubungan antara kelompok satu dengan
kelompok lain. Sifat-sifat dari kelompok-kelompok sosial yang bermacam-macam
coraknya.
d.
Proses yang timbul dari
hubungan-hubungan tersebut dalam masyarakat.
5. Ciri-ciri
Sosiologi Sebagai Ilmu Pengetahuan
Adapun ciri-ciri sosiologi
sebagai ilmu pengetahuan adalah sebagai berikut:
a.
Sosiologi
bersifat empiris, yaitu artinya sosiologi didasarkan pada pengamatan (observasi) terhadap kenyataan kenyataan
sosial dan hasilnya tidak bersifat spekulatif.
b.
Sosiologi
bersifat teoristis, artinya sosiologi selalu berusaha menyususn
abstraksi-abstraksi dan hasil observasi, dan hasil abstraksi itu merupakan
kerangka dari unsur-unsur yang tersusun secra logis dan bertujuan menjelaskan
hubungan sebab-akibat.
c.
Sosiologi
bersifat kumulatif, artinya teori sosiologi dibentuk berdasarkan teori yang
sudah ada lalu diperbaiki, diperluas, serta diperdalam.
d.
Sosiologi
bersiaft nonetis, artinya sosiologi tidak mempersoalkan baik buruknya suatu
fakta, tetapi yang lebih penting adalah untuk menjelaskan fakta tersebut secara
analitis dan apa adanya.
6. Sejarah
berkembangnya sosiologi di Indonesia
Sosiologi di Indonesia sebenarnya telah berkembang
sejak zaman dahulu. Walaupun tidak mempelajari sosiologi sebagai ilmu
pengetahuan, para pujangga dan tokoh bangsa Indonesia telah banyak memasukkan
unsur-unsur sosiologi dalam ajaran-ajaran mereka. Sri Paduga Mangkunegoro IV,
misalnya, telah memasukkan unsur tata hubungan manusia pada berbagai golongan
yang berbeda (intergroup relation) dalam ajaran Wulang Reh.
Selanjutnya, Ki Hajar Dewantara yang di kenal
sebagai peletak dasar pendidikan nasinal Indonesia banyak memperaktekan
konsep-konsep penting sosiologi seperti kepemimpinandan kekeluargaan dalam
proses pendidikan di Taman Siswa yang didirikannya.
Kemudian Setelah proklamasi kemerdekaan 17 Agustus
1945, sosiologi di Indonesia mengalami perkembangan yang cukup signifikan.
Adalah Soenaryo Kolopaking yang pertama kali memberikan kuliah sosiologi dalam
bahasa Indonesia pada tahun 1948 di akademi ilmu politik Yogyakarta (sekarang
menjadi Fakultas ilmu Sosial dan Politik UGM).
7. Fungi Sosiologi
Beberapa fungsi atau kegunaan sosiologi dalam
perencanaan sosial adalah sebagai berikut:
a.
Perencanaan Sosial
Sosiologi
memahami perkembangan kebudayaan masyarakat, baik masyarakat tradisional maupun
modern sehingga proses penyusunan dan permasyarakatan suatu perencanaan sosial
relatif mudah dilakukan. Penelitian
b.
Penelitian
Dalam
bidang penelitian masyarakat, sosiologi memiliki kelebihan dibandingkan
ilmu-ilmu yang lain karena memahami simbol kata-kata, kode, serta berbagai
istilah yang digunakan oleh masyarakat sebagai objek penelitian empiris,
pemahaman terhadap pola-pola tingkah laku manusia dalam masyarakat
c.
Pembangunan
Fungsi
sosiologi juga untuk perencanaan pembanganunan dalam penelitian, sebab
sosiologi mempelajari masyarakat agar kehidupana masyarakat menjadi lebih baik
lagi.
d.
Pemecahan Masalah Sosial
Masalah
sosial timbul dari kekurangan-kekurangan dalam diri manusia atau kelompok
social, oleh karena itu sosiologi memiliki fungsi untuk mencarikan soulusi dari
sebuah masalah yang terjadi dalam masyarakat.
8. Peran sosiologi
Sebagai ahli ilmu kemasyarakatan, para sosiolog
sangat berperan dalam membangun masyarakat terutama di daerah yang berkembang.
Bentuk-bentuk peran sosiolog tersebut adalah sebagai berikut:
a.
Sosiolog sebagai ahli riset
Seperti
ilmuwan lainnya, para sosiolog berfokus pada pengumpulan dan penggunaan data.
Oleh karena itu, para sosiolog melakukan riset ilmia.
b.
Sosiolog sebagai konsultan kebijakan
Prediksi
sosiolog dapat membantu memperkirakan pengaruh kebijakan sosial yang yang
mungkin terjadi. Setaip kebijakan adalah suatu prediksi.
c.
Sosiolog sebagai praktisi
Beberapa
sosiolog terlibat dalam perencanaan dan pelaksanaan kegiatan masyarakat. Mereka
memberi saran-saran, baik dalam penyelesaian berbagai masalah hubungan
masyarakat, hubungan antarkaryawan, masalah moral, maupun hunbungan
antarkelompok dalam organisasi.
d.
Sosiologi sebagai guru atau pendidik
Mengajar
merupakan salah satu kegiatan yang dapat digeluti oleh seorang sosiologi.
Sebagai seorang pendidik, sosiolog berperan dalam mengajarkan dan mengembangkan
sosiologi sebagai ilmu di berbagai bidang dengan memberikan contoh-contoh yang
terdapat di masyarakat.
9. Hubungan
Sosiologi dengan Ilmu Lain
Ada
beberapa hubungan sosiologi dengan ilmu sosial lainnya sebagai berikut:
a.
Hubungan sosiologi dengan ilmu ekonomi
Ilmu
ekonomi mengkaji bagaimana manusia memperoleh barang-barang dan jasa produksi,
distribusi, serta konsumsi. Kajian ilmu ekonomi dapat digunakan oleh sosiolog
untuk meneliti basis sosial tentang perilaku ekonomi.
b.
Hubungan sosiologi dengan antropologi
Ilmu
antropologi budaya yang mengkaji pengembangan dan kultur yang sebagian besar
difokuskan pada masyarakat dan budaya pramodern. Jadi sosiologi juga
mempelajari mengenai masyarakat dari segi kebudayaannya juga.
c.
Hubungan sosiologi dengan ilmu politik
Ahli
sosiologi, mengkaji berbagai perilaku politik, alasan orang-orang ikut serta
berpolitik, mengapa mereka bergabung dalam pergerakan politik, serta hubungan
antara politik dan institusi sosial lainnya.
d.
Hubungan sosiologi dengan ilmu sejarah
Sosiologi
dapat menjelaskan hubungan anatar tentang peristiwa sosial masa lalu dengan
peristiwa social masa sekarang.
10. Tokoh-tokoh Sosiologi klasik.
Didalam sosiologi terdapat 5 tokoh besar yang
dianggap sebagai bapak sosiologi yaitu:
a.
Auguste
Marie Francois Xavier Comte
Auguste Comte lahir di
Montpellier, sebuah kota kecil di bagian barat daya dari negara Perancis pada
19 Februari 1798. Setelah bersekolah disana, ia melanjutkan pendidikannya di
École Polytechnique di Paris.. Pada tahun 1816, politeknik tersebut ditutup
untuk re-organisasi. Comte pun meninggalkan École dan melanjutkan pendidikannya
di sekolah kedokteran di Montpellier. Auguste Comte wafat pada 5 September
1857.
b.
Emile Durkheim
Emile Dhurkheim lahir
pada tanggal 15 April 1858 di Epinal, provinsi Lorraine di perancis Timur.
Durkheim dibesarkan dalam keluarga komunitas Yahudi ortodoks, namun pada
penitian karirnya beliau lebih condong pada bidang intelektualnya dari pada
bidang religious. Pada tahun 1893 Durkheim mulai menerbitkan tesis doktoralnya
dalam bahasa Prancis yang berjudul The Division of Labor in Society dan
tesisnya dalam bahasa latin tentang Montesqueiu. Selain itu juga mengeluarkan
pernyataan metodologis dalam The Rules of Sociological Mehtode yang
terbit pada tahun 1895 kemudian diikuti dengan penerapan metode-metodenya dalam
studi empiris pada buku Suicide.
c.
Karl Marx
Karl
Marx lahir di Trier, Prusia, 5 Mei 1818. Ayahnya, seorang pengacara, menafkahi
keluarganya dengan relatif balk, khas kehidupan kelas menengah. Orang tuanya
adalah dari keluarga pendeta Yahudi (rabbi). Tetapi, karena alasan bisnis
ayahnya menjadi penganut ajaran Luther ketika Karl Marx masih sangat muda.
Tahun 1841 Marx menerima gelar doktor filsafat dari Universitas Berlin,
universitas yang sangat dipengaruhi oleh Hegel dan guru-guru muda penganut
filsafat Hegel, tetapi berpikiran kritis.
d.
Herbert Spencer
Spencer
dilahirkan di kota kecil Derby Inggris tanggal 27 April 1820. dia anak tunggal
seorang guru sekolah. Karena kesehatannya kurang mengizinkan, dia didik
dirumah. Latar belakang inilah yang membuat smua karyanya bercorak independent.
Dia tidak belajar seni Humaniora, tetapi di bidang teknik dan bidang
utilitarian.
e.
Max Weber
Max Weber seorang sosiolog modern kelahiran Efrut,
Jerman, 21 April 1864. Nama lengkapnya Maxilian Weber. Berasal dari keluarga
menengah ke atas. Kedua orang tuanya memiliki latar belakang dan kecenderungan
berbeda, dan itu membentuk karakter pemikiran Weber. Ayahnya politikus kaya,
ibunya calvinis saleh. Saat usia 16 tahun, Weber belajar di universitas
Heilderberg. Saat perang dunia I, Weber ikut dinas militer. Tahun 1884 kembali
kuliah di universitas Berlin. Setelah 8 tahun, lulus, menjadi pengacara dan
pengajar di universitas.
11. Tokoh-tokoh Sosiologi Modern
a. George
Herbert Mead
George Herbert Mead lahir di south Hadley, massacussetts, Amerika pada 27
febuari 1863, anak dari seorang pendeta. Ketika berumun 10 tahun, George H.
mead masuk fakultas teologi di Oberlin di ohio, dan selesai pada tahun
1883. Mead masuk ke universitas Harvart, tempat ia menghabiskan waktu setahun
untuk mengkaji filsafat dan psikologi bersama dengan bahasa latin, yunani dan
subyek lain.
b. Charles Horton Cooley
Sosiolog Amerika Serikat ini lahir di Ann Arbor,
dekat Michigan, 17 Agustus 1864. Ayahnya seorang pengacara dan hakim terkemuka
di Michigan. Menamatkan sarjana mudanya di universitas Michigan tahun 1887.
Setelah itu ia belajar ekonomi. Memulai kerjanya di pemerintahan, departemen
komisi pengawas dan kantor sensus.
c. Talcott Parson
Talcott Parsons dilahirkan di Colorado Springs,
Colorado, USA pada 13 Desember 1902 dan meninggal pada 8 Mei 1979 di Munich,
Jerman pada usia 76 tahun. Parsons lahir dalam sebuah keluarga yang memiliki
latar belakang yang saleh dan intelek. Pada tahun 1920 ia masuk ke Amherts
College dan mendapatkan gelar sarjananya pada tahun 1924. Setelah itu, ia
melanjutkan studi pasca sarjana di London School of Economics. Pada tahun 1925,
Parsons pindah ke Heidelberg, Jerman.
d. Robert K Merton
Robert
King Merton (biasa disingkat Robert K. Merton) lahir pada tanggal 4 Juli 1910
di pemukiman kumuh di Philadelphia Selatan. Keluarganya adalah imigran yahudi. Karena kepandaian Merton, ia mendapatkan beasiswa di
Universitas Temple. Dari universitas tersewbut, ia mendapatkan gelar B.A, dan
menjadi tertarik dengan sosiologi. Dengan bantuan beasiswa p[ulalah, ia
mendapatkan gelar MA dan Ph.D dari Universitas Harvard.
e. George Casper Homans
George
Caspar Homans adalah anak laki-laki tertua Robert Homans, yakni pengacara dan
anggota Harvard. George C. Homans lahir 11 Agustus 1910 di boston, massachussets.
Homans belajar di sekolah lanjutan swasta di St. paulus di concord, New
Hampshire dari tahun 1923-1928, lulus pada bidang Sastra Amerika dan Inggris
pada 1932. Meskipun ia seorang pengacara, tetapi Homans juga terpilih menjadi mahasiswa
doctor muda di Sosiologi Harvard (1934-1939). Selain mengajarkan tentang
Sosiologi Homans juga mengajarkan tentang sejarah abad pertengahan.
12. Teori Struktural Fungsioanl dan
Teori Konflik
Masyarakat menurut kaca mata teori
(fungsional) senantiasa berada dalam keadaan berubah secara berangsur-angsur
dengan tetap memelihara keseimbangan. Setiap peristiwa dan setiap struktur
fungsional bagi sistem sosial itu. Demikian pula semua institusi yang ada,
diperlukan oleh sosial itu, bahkan kemiskinan serta kepincangan sosial
sekalipun. Masyarakat dilihat dalam kondisi: dinamika dalam keseimbangan.
Sedangakan
Teori Konflik ini ternyata terlalu
mengabaikan keteraturan dan stabilitas yang memang ada dalam masyarakat dalam
masyarakat di samping konflik itu sendiri. Masyarakat selalu dipandangnya dalam
kondisi konflik. Mengabaikan norma-norma dan nilai-nilai yang berlaku umum yang
menjamin terciptanya keseimbangan dalam masyarakat. Masyarakat seperti tidak
pernah aman dari pertikaian dan pertentangan.
13. Teori Interaksi Simbolik
Secara sederhana,
interaksionisme simbolik dapat dimaknai sebagai suatu hubungan timbal balik
antarpersonal dengan menggunakan simbol- simbol tertentu yang sudah dimafhumi
artinya.
E.
Model
dan Metode Pembelajaran
1.
Pendekatan : saintifik
(scientific). Pembelajaran berbasis keingintahuan
(inquire).
2.
Model :
Jigsaw, Talking Stick
dan Debate.
3.
Metode : Informasi/Ceramah, Diskusi, Kerja Kelompok, Tanya Jawab, dan
Penugasan
F.
Media / alat, Bahan, dan Sumber
Belajar
1.
Media / alat : LCD, Komputer, Papan
Tulis, spidol, penghapus
2.
Bahan :Gambar, Video,
3.
Sumber Belajar :
-
Buku SMA Kelas X Kurikulum 2013 BAB I
tentang fungsi sosiologi untuk mengenali gejala sosial di masyarakat
-
Buku SMA Kelas X KTSP 2016 BAB 1 tentang
sosiologi sebagai ilmu tentang perilaku sosial
-
Buku SMA Kelas X Kurikulum 2013 BAB 1
tentang fungsi dan peranan sosiologi dalam kehidupan masyarakat
-
Buku Pengantar Sosiologi Oleh Elly M
setiadi dan Usman Kollip
-
Buku Sosiologi Sebagai Suatu Pengantar
Oleh Koentjaraningrat
-
Media Sosial (Internet)
G. Kegiatan Pembelajaran
1.
Pertemuan
pertama
No
|
Uraian Kegiatan |
Alokasi Waktu
|
Ket
|
1.
|
Pendahuluan
1.
Apersepsi
·
Pendidik mempersiapkan kelas
· Megucapkan salam dan menyapa para
peserta didik, serta menyakan kesiapan peserta untuk menerima materi
pembelajaran
· Pendidik
mengabsen kehadiran para peserta didik
· Pendidik
menyajikan cerita/kasus tentang materi yang akan dibawakan
· Peserta
didik diminta menyimak cerita/kasus kemudian mengkomunikasikan kedalam
pikirannya, sekaligus mengetahui tujuan pembelajaran
· Pendidik
memberikan pertanyaan kepada peserta didik dan harus dijawab oleh peserta
didik mengenai cerita/kasus yang telah ditampilkan sebelumnya
· Guru
menjelaskan beberapa indikator materi yang akan dicapai pada hari ini.
2.
Motivasi
Guru memberikan
motivasi dengan menjelaskan pentingnya mempelajari sosiologi
|
15
Menit
|
|
2.
|
Kegiatan Inti
·
Guru menjelaskan secara singkat sejarah lahirnya sosiologi dan pengertian
sosiologi.
·
Kemudian guru membagi siswa
kedalam 4 kelompok secara acak beserta materi yang akan dibahas, dengan
memberikan nama pada masing, masing kelompok dengan nama tokoh-tokoh
sosiologi yaitu:
Kelompok
1 Auguste Comte: sifat hakikat
sosiologi
Kelompok
2 Max Weber: Objek Kajian Sosiologi
Kelompok
3 Emile Durkheim: Ciri-ciri Sosiologi
Kelompok
4 Herbert Spencer: perkembangan sosiologi di Indonesia
·
Peserta didik mendiskusikan tugas kelompok yang telah dibagikan dengan
anggota kelompoknya
·
Guru mengawasi jalannya proses
diskusi
·
Guru menyebar 1 anggota kelompok
dalam kelompok yang telah dibagikan ke kelompok lain untuk menjelaskan apa
yang telah di diskusikan dengan kelompok sebelumnya dengan cara berkeliling
dari satu kelompok ke kelompok yang lainya.
·
Guru mengamati dan menilai
keterampilan peserta didik dalam proses diskusi.
·
Peserta didik diperbolehkan
mengajukan pertanyaan kepada anggota kelompok yang telah disebar sebelumnya,
jika masih kurang mengerti terhadap penjelasan yang telah dipaparkan oleh
salah 1 anggota kelompok yang telah disebar sebelumnya.
·
Guru meminta anggota kelompok
mencatat atau mengumpulkan informasi dari hasil diskusi sebelumnya atau bisa
juga peserta didik mengumpulkan informasi melalui buku, maupun Sumber lain.
·
Setelah diskusi selesai kelompok
yang disebar kemudian dikembalikann ke kelompoknya masing-masing kemudian
Peserta didik diberi kesempatan untuk membuat kesimpulan mengenai hasil
diskusi yang telah dilakukan sebelumnya
·
Guru menunjuk 1 orang dari
masing-masing kelompok untuk menyampaikan hasil diskusi yang telah
didapatnya.
·
Setelah diskusi selesai pendidik
menyimpulkan materi yang telah didiskusikan.
|
60
menit
|
|
3.
|
Kegiatan
akhir
1.
Refleksi
·
Pendidik memberi kuis/ pertanyaan
kepada peserta didik secara acak. Pada saat menjawab kuis tidak boleh saling
membantu
2.
Kegiatan Penutup
·
Pendidik memberikan tugas kepada
peserta didik untuk membuat ringkasan dari keseluruhan materi yang telah
dibahas sebelumnya.
·
Pendidik mengucapkan salam
|
15 menit
|
|
2.
Pertemuan
kedua
No
|
Kegiatan Pembelajaran |
Alokasi Waktu
|
Ket
|
1.
|
Pendahuluan
·
Guru mengucapkan salam.
·
Guru mengajak siswa untuk menyiapkan kelas sebelum memulai mata
pelajaran.
·
Guru mengabsen kehadiran siswa.
·
Guru menyajikan cerita atau gambar
tentang materi yang akan dibawakan
·
Peserta didik diminta mengamati
gambar kemudian mengkomunikasikan kedalam pikirannya, sekaligus mengetahui
tujuan pembelajaran
·
Guru memberikan pertanyaan kepada
peserta didik dan harus dijawab oleh peserta didik mengenai gambar yang telah
ditampilkan sebelumnya.
·
Guru menjelaskan beberapa
indicator pencapaian materi yang akan dicapai pada pertemuan hari ini.
·
Motivasi (guru penjelasan pentingnya
mempelajari ilmu sosisologi dengan mengaitkan materi yang berhubungan dengan
fungsi sosiologi).
|
15
Menit
|
|
2.
|
Kegiatan Inti
·
Guru menyampaikan materi pokok yang akan di pelajari, kemudian
memberikaan kesempatan kepada siswa untuk membaca dan mempelajari materi yg
telah guru jelaskan.
·
Guru menyiapkan sebuah tongkat
·
Setelah selesai mempelajari di persilakan siswa tutup bukunya.
·
Guru mengambil tongkat dan memberikan kepada siswa, setelah itu guru memberikan pertanyaan dan siswa yg memegang tongkat tersebut
harus menjawabnya, demikian seterusnya sampai sebagian besar siswa
mendapat bagian untuk menjawab setiap pertanyaan dari guru
|
60
Menit
|
|
3.
|
Kegiatan Akhir
·
Guru memberikan penilaian
hasil hari ini
·
Guru menyimpulkan materi yang
telah dibahas bersama hari
ini yaitu tentang hubungan ilmu
sosiologi dengan ilmu sosial lainnya serta fungsi dan peran sosiologi
·
Memberikan tugas untuk membuat
ringkasan materi hari ini untuk memperdalam pengetahuan siswa
·
Guru mengakhiri pembelajaran dan
mengucapkan salam
|
15
menit
|
|
3.
Pertemuan
ketiga
No
|
Uraian Kegiatan
|
Alokasi Waktu
|
Ket
|
1.
|
Pendahuluan
1.
Apersepsi
·
Pendidik mempersiapkan kelas:
·
Megucapkan salam dan menyapa para peserta didik, serta
menyakan kesiapan peserta untuk menerima materi pembelajaran
·
Pendidik mengabsen kehadiran para
peserta didik
·
Pendidik menyajikan video tentang
materi yang akan dibawakan
·
Peserta didik diminta mengamati
video kemudian mengkomunikasikan kedalam pikirannya, sekaligus mengetahui
tujuan pembelajaran
·
Pendidik memberikan pertanyaan
kepada peserta didik dan harus dijawab oleh peserta didik mengenai video yang
telah ditampilkan sebelumnya
·
Guru menjelaskan beberapa
indikator pencapaian materi yang akan dicapai pada pertemuan kali ini.
2.
Motivasi
Guru memberikan penjelasan pentingnya
mempelajari tokoh-tokoh sosiologi dan teori sosiologi.
|
15
menit
|
|
2.
|
Kegiatan Inti
·
Guru menjelaskan 5 profil, tokoh
sosiologi klasik dan modern, serta
menjelaskan teori tentang interaksi simbolik
·
Guru membagi siswa kedalam 2
kelompok peserta debat
yang satu pro dan yang lainnya kontra, untuk memperdebatkan teori structural fungsional dan teori konflik
·
Guru menjelaskan sedikit materi
yang akan didebatkan kemudian memberikan tugas untuk membaca materi yang telah dibagikan untuk diperdebatkan oleh kedua kelompok diatas
·
Setelah selesai membaca materi, Guru menunjuk salah satu anggota kelompok
pro untuk berbicara saat itu, kemudian ditanggapi oleh kelompok kontra.
Demikian seterusnya sampai sebagian besar peserta didik bisa mengemukakan
pendapatnya.
·
Sementara peserta didik menyampaikan gagasannya, guru menulis
inti/ide-ide dari setiap pembicaraan sampai mendapatkan sejumlah ide
diharapkan.
·
Guru menambahkan konsep/ide yang belum terungkap
·
Guru mengajak peserta didik
membuat kesimpulan/rangkuman yang mengacu pada hasil debat, kemudian guru menunjuk salah satu
peserta didik untuk mempresentasikannya.
|
65
menit
|
Debate
|
3.
|
Kegiatan
akhir
1.
Refleksi
2.
Kegiatan Penutup
·
Pendidik menyampaikan kesimpulan tentang materi
yang telah disampaikan sebelumnya
·
Pendidik mengucapkan salam
|
1.
enit
|
|
G. Penilaian, Pembelajaran Remedial
dan Pengayaan
1.
Teknik Penilaian
No.
|
Teknik penilaian
|
|
Penilaian Kompetensi Sikap
|
|
Penilaian Kompetensi Pengetahuan
|
|
Penialaian Kompetensi Keterampilan
|
2.
Instrumen Penilaian
a.
Pertemuan Pertama
Ø
Penilaian Kompetensi Sikap
Tabel 1.1: Format Pengamatan Sikap dalam Kegiatan
Diskusi
.
|
Nama
|
Aspek perilaku yang dinilai
|
Nilai
|
|||
Bekerja
sama
|
Rasa ingin tahu
|
Disiplin
|
Percaya diri
|
|||
1
|
Faisal
|
4
|
3
|
2
|
4
|
13
|
2
|
Oghy
|
1
|
1
|
1
|
1
|
4
|
3
|
Iim
|
4
|
4
|
4
|
4
|
16
|
Kriteria
penilaian:
no
|
Aspek
yg dinilai
|
4
|
3
|
2
|
1
|
Ket.
|
1
|
Bekerja sama
|
|
|
|
|
|
2
|
Rasa ingin tahu
|
|
|
|
|
|
3
|
Disiplin
|
|
|
|
|
|
4
|
Percaya diri
|
|
|
|
|
|
Penskoran : jumlah skor:
A. Sangat baik Skor 4 13—16
= Sangat Baik
B. Baik Skor 3 9—12 = Baik
C. Cukup Skor 2 6—8 = Cukup
D. Kurang Skor 1 3-5 = Kurang
b.
Pertemuan kedua
Ø Penilaian
Kompetensi Pengetahuan
Nama
|
Pernyataan
|
|||||||
Pengungkapan
gagasan yang original
|
Kebenaran
konsep
|
Ketepatan
penggunaan istilah
|
Ketelitian
dalam menanggapi pertanyaan
|
|||||
Ya
|
Tidak
|
Ya
|
Tidak
|
Ya
|
Tidak
|
Ya
|
Tidak
|
|
Nisa
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Yayat
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Uni
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Ical
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Kriteria
penilaian:
Soal
|
4
|
3
|
2
|
1
|
Skor
|
Bia menjelaskan dengan lengkap
|
Bila menjelaskan salah satunya kurang
|
Bila menjelaskan hanya sedikit
|
Bila tidak menulis atau tidak menjawab
|
||
Sebutkan dan jelaskan 4 fungsi
sosiologi
|
a.
Perencanaan Sosial
Sosiologi memahami perkembangan
kebudayaan masyarakat, baik masyarakat tradisional maupun modern sehingga
proses penyusunan dan permasyarakatan suatu perencanaan sosial relatif mudah
dilakukan.
b.
Penelitian
Dalam bidang penelitian masyarakat,
sosiologi memiliki kelebihan dibandingkan ilmu-ilmu yang lain karena memahami
simbol kata-kata, kode, serta berbagai istilah yang digunakan oleh masyarakat
sebagai objek penelitian empiris, pemahaman terhadap pola-pola tingkah laku
manusia dalam masyarakat, kemampuan untuk mempertimbangkan berbagai fenomena
atau gejala sosial yang timbul dalam kehidupan masyarakat, terlepas dari
prasangka-prasangka subjektif, kemampuan melihat kecenderungan-kecenderungan
arah perubahan pola tingkah laku anggota masyarakat atas sebab-sebab
tertentu, kehati-hatian dalam menjaga pemikiran yang rasional sehingga tidak
terjebak dalam pola pikir yang tidak jelas.
c.
Pembangunan
Fungsi atau kegunaan sosiologi dalam
usaha-usaha pembangunan
d.
Pemecahan masalah
Masalah sosial timbul dari kekurangan-kekurangan
dalam diri manusia atau kelompok sosial yang bersumber pada faktor-faktor
berikut.
1.
Ekonomis, misalnya kemiskinan, pengangguran, dan
bencana alam.
2.
Biologis, misalnya penyakit menular dan wabah.
3.
Psikologis, misalnya penyakit syaraf, bunuh diri,
dan disorganisasi jiwa.
4.
Kebudayaan, misalnya kejahatan, penceraian,
kenakalan remaja, konflik etnis, dan konflik agama.
|
a.
Perencanaan Sosial
Sosiologi memahami perkembangan
kebudayaan masyarakat, baik masyarakat tradisional maupun modern sehingga
proses penyusunan dan permasyarakatan suatu perencanaan sosial relatif mudah
dilakukan.
b.
Penelitian
Dalam bidang penelitian masyarakat,
sosiologi memiliki kelebihan dibandingkan ilmu-ilmu yang lain karena memahami
simbol kata-kata, kode, serta berbagai istilah yang digunakan oleh masyarakat
sebagai objek penelitian empiris, pemahaman terhadap pola-pola tingkah laku
manusia dalam masyarakat, kemampuan untuk mempertimbangkan berbagai fenomena
atau gejala sosial yang timbul dalam kehidupan masyarakat, terlepas dari prasangka-prasangka
subjektif, kemampuan melihat kecenderungan-kecenderungan arah perubahan pola
tingkah laku anggota masyarakat atas sebab-sebab tertentu, kehati-hatian
dalam menjaga pemikiran yang rasional sehingga tidak terjebak dalam pola
pikir yang tidak jelas.
|
a.
Perencanaan Sosial
Sosiologi memahami perkembangan
kebudayaan masyarakat, baik masyarakat tradisional maupun modern sehingga
proses penyusunan dan permasyarakatan suatu perencanaan sosial relatif mudah
dilakukan.
b.
Penelitian
Dalam bidang penelitian masyarakat,
sosiologi memiliki kelebihan dibandingkan ilmu-ilmu yang lain karena memahami
simbol kata-kata, kode, serta berbagai istilah yang digunakan oleh masyarakat
sebagai objek penelitian empiris, pemahaman terhadap pola-pola tingkah laku
manusia dalam masyarakat, kemampuan untuk mempertimbangkan berbagai fenomena
atau gejala sosial yang timbul dalam kehidupan masyarakat, terlepas dari
prasangka-prasangka subjektif, kemampuan melihat kecenderungan-kecenderungan
arah perubahan pola tingkah laku anggota masyarakat atas sebab-sebab
tertentu, kehati-hatian dalam menjaga pemikiran yang rasional sehingga tidak
terjebak dalam pola pikir yang tidak jelas.
|
………
|
|
Penskoran
: jumlah
skor
A. Sangat baik Skor 4 13—16
= Sangat Baik
B. Baik Skor 3 9—12 = Baik
C. Cukup Skor 2 6—8 = Cukup
D. Kurang Skor 1 3-5 = Kurang
c.
Pertemuan
ketiga
Ø Penilaian
Kompetensi Keterampilan
No.
|
Kompetensi dasar
|
waktu
|
Aspek yang dinilai
|
Keterangan
|
||
|
|
|||||
1
|
PR/klipping
|
|
|
|
|
|
2
|
Tugas kelompok
|
|
|
|
|
|
Kriteria
penilaian waktu: Jumlah
skor:
4 :
tepat waktu kumpul tugas pkl 08.00 90
– 100 = sangat baik
3 :
lewat 5 menit kumpul tugas 75
– 85 = baik
2 :
kumpul tugas pkl 08.30 60
– 70 = cukup
1 :
tidak kumpul tugas 40
– 50 = kurang
Kriteria
penilaian tata bahasa: jumlah
skor :
4:
sesuai EYD 90
– 100 = sangat baik
3:
salah tulis satu kata 75
– 85 = baik
2:
salah tulis beberapa kata 60
– 70 = cukup
1:
tidak sesuai dengan EYD 40
– 50 = kurang
Kriteria
penilaian kelengkapan konsep:
4 : mampu menyimpulkan materi/
konsep secara lengkap
3 : cukup mampu menyimpulkan
materi/konsep secara lengkap
2: kurang mampu menyimpulkan
materi/konsep secara lengkap
1: tidak mampu menyimpulkan
materi/konsep secara lengkap
Jumlah
skor :
90
– 100 = sangat baik
75
– 85 = baik
60
– 70 = cukup
40
– 50 = kurang
Kriteria
penilaian sistematika penulisan
4
: penulisan, rapi dan lengkap dengan pengutipannya
3
: penulisan cukup rapi dan cukup lengkap pengutipannya
2
: penulisan kurang rapi dan kurang lengkap pengutipannya
1
: penulisan tidak rapi dan tidak ada pengutipannya
Jumlah
skor :
90
– 100 = sangat baik
75
– 85 = baik
60
– 70 = cukup
40
– 50 = kurang
3.
Pembelajaran Remedial dan Pengayaan
Pembelajaran remedial dan pengayaan di berikan oleh
pendidik kepada peserta didik yang belum mampu melulusi materi yang telah di
pelajari agar peserta didik lebih atau mampu menguasai materi yang telah di
ajarkan oleh pendidik sehingga peserta didik mampu menuntaskan materi yang telah
di ajarkan dengan baik. Pemberian remedial dan pengayaan ini dilakukan dengan
cara pendidik memberikan tes lisan dengan memberikan minimal 3 pertanyaan
berkaitan dengan materi pelajaran yang belum dikuasai kepada setiap peserta
didik yang belum mampu menguasai materi pelajaran dengan baik.
No comments:
Post a Comment