Thursday, June 20, 2019

CONTOH RPP Sosiologi Kelas X Fungsi Sosiologi untuk mengenali gejala sosial di masyarakat



RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Sekolah                                : SMA Negeri 1 Wonomulyo
Mata Pelajaran                     : Sosiologi
Kelas / Semester                  : X / Ganjil
Alokasi Waktu                     : 6 X 45 Menit ( 3 kali pertemuan )
A.    Kompetensi Inti (KI)
KI 1        : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2      : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong-royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3     : Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4   : Mengolah, menalar, menyaji, menciptakan dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B.     Kompetensi Dasar (KD)
      1.1 :     Memperdalam nilai agama yang dianutnya dan menghormati agama lain.
      1.2 :     Merespon secara posistif berbagai gejala sosial di lingkungan sekitar.
      1.3 :     Mendeskripsiskan fungsi Sosiologi dalam mengkaji berbagai gejala sosial yang terjadi di 
                  masyarakat.
      1.4 :     Melakukan kajian, diskusi dan menyimpulkan fungsi sosiologi dalam memahami berbagai gejala 
                  sosial yang terjadi di masyarakat.
C.    Indikator Pencapaian Kompetensi
1.      Menjelaskan secara singkat lahirnya sosiologi
2.      Menyimpulkan pengertian sosiologi menurut 3 ahli.
3.      Menjelaskan sifat hakikat sosiologi.
4.      Mengidentifikasi objek kajian sosiologi
5.      Menjelaskan 4 ciri sosiologi sebagai ilmu pengetahuan
6.      Menjelaskan perkembangan sosiologi di Indonesia.
7.      Menjelaskan Hubungan sosiologi dengan ilmu sosial lain
8.      Menganalisis 4 fungsi sosiologi
9.      Menganalisis 5 peran sosiologi
10.  Mengenal 5 tokoh sosiologi klasik
11.  Mengenal 5 tokoh sosiologi moden
12.  Mendeskripsiskan, teori fungsionalisme struktural dan teori konflik
13.  Mendeskripsikan, teori interaksionisme simbolik

D.    Materi Pembelajaran
1.      Sejarah perkembangan sosiologi
Sosiologi lahir berakar pada karya pemikir abad pencerahan, seperti Francis Bacon dari Inggris, Rene Descartes dari Perancis, dan Wilhelm Leibnitz dari jerman yang merupakan pemikir di abad pencerahan yang menekankan pentingnya metode ilmiah untuk mengamati masayarakat. Pada abad ke-18 M sosiologi lahir ditandai dengan terjadinya sejumlah revolusi, yaitu revolusi Amerika, revolusi Perancis, dan revolusi industry yang sangat berpengaruh kesulruh dunia, hal ini wajar mengingat kawasan Asia dan Afrika ketika itu menjadi koloni Eropa. Revolusi-revolusi ini mengakibatkan perubahan-perubahan dan gejolak dalam masyarakat.
Kemudian pada abad ke-19, sejumlah ilmuwan menyadari perlunya secara khusus mempelajari kondisis dan peruabahan sosial. Istilah sosiologi pertama kali dicettuskan oleh Auguste Comte yang dikenal sebagai bapak sosiologi dalam bukunya yang berjudul Cours de Philosophie Positive (Filsafat Positif). Kemudian rintisan Comte mendapat sebutan luas, tampak dari tampilnya sejumlah ilmuwan besar di bidang sosiologi. Mereka antara lain Patirim Sorokim, Herbert Spencer, Karl Marx, Emile Durkheim, Gorge Simmel dan Max Weber. Semuanya berasal dari Eropa. Msaingmasing berjasa besar menyumbnagkan beragam pendekatan mempelajari masyarakat yang amat berguna untuk perkembangan sosiologi.
2.      Pengertian Sosiologi
Pengetian sosiologi menurut para ahli
Ø  Soerjono Soekanto
mengemukakan bahwa Sosiologi adalah ilmu yang memusatkan perhatian pada segi-segi kemasyarakatan yang bersifat umum dan berusaha untuk mendapatkan pola-pola umum kehidupan masyarakat.
Ø  Max Webber
mengemukakan bahwa Sosiologi adalah ilmu yang berupaya memahami tindakan-tindakan sosial. Tindakan sosial adalah tindakan yang dilakukan dengan mempertimbangkan dan berorientasi pada perilaku orang lain.
Ø  Paul B.Horton
berpendapat bahwa Sosiologi adalah ilmu yang memusatkan kajian pada kehidupan kelompok dan produk kehidupan kelompok tersebut.
Dari pengertian sosiolgi menurut 3 ahli diatas dapat disimpulkan bahwa Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari masyarakat dari berbagai aspek kehidupan, baik dari segi interaksinya, sistem dan struktur sosial, maupun gejala-gejala sosial yang ada dalam masyarakat.
3.      Sifat Hakikat Sosiologi
Untuk dapat memahami ilmu sosiologi dengan baik, maka kita dapat mempelajari sifat hakikat sosiologi, sebagai berikut:
a.       Sosiologi bagian rumpun ilmu sosial
b.      Sosiologi adalah disiplin ilmu yang katagoris
c.       Sosiologi termasuk ilmu pengetahuan murni (pure-science) dan merupakan ilmu terapan (aplied science).
d.      Sosiologi bersifat abstrak bukan konkret
e.       Sosiologi menghasilkan pengertian-pengertian dan pola-pola umum manusia dan masyarakatnya
f.       Sosiologi adalah ilmu pengetahuan yang empiris dan rasional, hal ini menyangkut metode yang digunakan.
g.      Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang umum dan bukan merupakan ilmu pengetahaun yang khusus.

4.      Objek Kajian Sosiologi
Yang menjadi kajian sosiologi adalah sebagai berikut.
a.       Hubungan timbal balik antara manusia dengan manusia lainnya.
b.      Hubungan antara individu dengan kelompok.
c.       Hubungan antara kelompok satu dengan kelompok lain. Sifat-sifat dari kelompok-kelompok sosial yang bermacam-macam coraknya.
d.      Proses yang timbul dari hubungan-hubungan tersebut dalam masyarakat.

5.      Ciri-ciri Sosiologi Sebagai Ilmu Pengetahuan
Adapun ciri-ciri sosiologi sebagai ilmu pengetahuan adalah sebagai berikut:
a.       Sosiologi bersifat empiris, yaitu artinya sosiologi didasarkan pada pengamatan (observasi) terhadap kenyataan kenyataan sosial dan hasilnya tidak bersifat spekulatif.
b.      Sosiologi bersifat teoristis, artinya sosiologi selalu berusaha menyususn abstraksi-abstraksi dan hasil observasi, dan hasil abstraksi itu merupakan kerangka dari unsur-unsur yang tersusun secra logis dan bertujuan menjelaskan hubungan sebab-akibat.
c.       Sosiologi bersifat kumulatif, artinya teori sosiologi dibentuk berdasarkan teori yang sudah ada lalu diperbaiki, diperluas, serta diperdalam.
d.      Sosiologi bersiaft nonetis, artinya sosiologi tidak mempersoalkan baik buruknya suatu fakta, tetapi yang lebih penting adalah untuk menjelaskan fakta tersebut secara analitis dan apa adanya.
6.      Sejarah berkembangnya sosiologi di Indonesia
Sosiologi di Indonesia sebenarnya telah berkembang sejak zaman dahulu. Walaupun tidak mempelajari sosiologi sebagai ilmu pengetahuan, para pujangga dan tokoh bangsa Indonesia telah banyak memasukkan unsur-unsur sosiologi dalam ajaran-ajaran mereka. Sri Paduga Mangkunegoro IV, misalnya, telah memasukkan unsur tata hubungan manusia pada berbagai golongan yang berbeda (intergroup relation) dalam ajaran Wulang Reh.
Selanjutnya, Ki Hajar Dewantara yang di kenal sebagai peletak dasar pendidikan nasinal Indonesia banyak memperaktekan konsep-konsep penting sosiologi seperti kepemimpinandan kekeluargaan dalam proses pendidikan di Taman Siswa yang didirikannya.
Kemudian Setelah proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945, sosiologi di Indonesia mengalami perkembangan yang cukup signifikan. Adalah Soenaryo Kolopaking yang pertama kali memberikan kuliah sosiologi dalam bahasa Indonesia pada tahun 1948 di akademi ilmu politik Yogyakarta (sekarang menjadi Fakultas ilmu Sosial dan Politik UGM).
7.      Fungi Sosiologi
Beberapa fungsi atau kegunaan sosiologi dalam perencanaan sosial adalah sebagai berikut:
a.       Perencanaan Sosial
Sosiologi memahami perkembangan kebudayaan masyarakat, baik masyarakat tradisional maupun modern sehingga proses penyusunan dan permasyarakatan suatu perencanaan sosial relatif mudah dilakukan. Penelitian
b.      Penelitian
Dalam bidang penelitian masyarakat, sosiologi memiliki kelebihan dibandingkan ilmu-ilmu yang lain karena memahami simbol kata-kata, kode, serta berbagai istilah yang digunakan oleh masyarakat sebagai objek penelitian empiris, pemahaman terhadap pola-pola tingkah laku manusia dalam masyarakat
c.       Pembangunan
Fungsi sosiologi juga untuk perencanaan pembanganunan dalam penelitian, sebab sosiologi mempelajari masyarakat agar kehidupana masyarakat menjadi lebih baik lagi.
d.      Pemecahan Masalah Sosial
Masalah sosial timbul dari kekurangan-kekurangan dalam diri manusia atau kelompok social, oleh karena itu sosiologi memiliki fungsi untuk mencarikan soulusi dari sebuah masalah yang terjadi dalam masyarakat.
8.      Peran sosiologi
Sebagai ahli ilmu kemasyarakatan, para sosiolog sangat berperan dalam membangun masyarakat terutama di daerah yang berkembang. Bentuk-bentuk peran sosiolog tersebut adalah sebagai berikut:
a.       Sosiolog sebagai ahli riset
Seperti ilmuwan lainnya, para sosiolog berfokus pada pengumpulan dan penggunaan data. Oleh karena itu, para sosiolog melakukan riset ilmia.
b.      Sosiolog sebagai konsultan kebijakan
Prediksi sosiolog dapat membantu memperkirakan pengaruh kebijakan sosial yang yang mungkin terjadi. Setaip kebijakan adalah suatu prediksi.
c.       Sosiolog sebagai praktisi
Beberapa sosiolog terlibat dalam perencanaan dan pelaksanaan kegiatan masyarakat. Mereka memberi saran-saran, baik dalam penyelesaian berbagai masalah hubungan masyarakat, hubungan antarkaryawan, masalah moral, maupun hunbungan antarkelompok dalam organisasi.
d.      Sosiologi sebagai guru atau pendidik
Mengajar merupakan salah satu kegiatan yang dapat digeluti oleh seorang sosiologi. Sebagai seorang pendidik, sosiolog berperan dalam mengajarkan dan mengembangkan sosiologi sebagai ilmu di berbagai bidang dengan memberikan contoh-contoh yang terdapat di masyarakat.
9.      Hubungan Sosiologi dengan Ilmu Lain
Ada beberapa hubungan sosiologi dengan ilmu sosial lainnya sebagai berikut:
a.       Hubungan sosiologi dengan ilmu ekonomi
Ilmu ekonomi mengkaji bagaimana manusia memperoleh barang-barang dan jasa produksi, distribusi, serta konsumsi. Kajian ilmu ekonomi dapat digunakan oleh sosiolog untuk meneliti basis sosial tentang perilaku ekonomi.
b.      Hubungan sosiologi dengan antropologi
Ilmu antropologi budaya yang mengkaji pengembangan dan kultur yang sebagian besar difokuskan pada masyarakat dan budaya pramodern. Jadi sosiologi juga mempelajari mengenai masyarakat dari segi kebudayaannya juga.
c.       Hubungan sosiologi dengan ilmu politik
Ahli sosiologi, mengkaji berbagai perilaku politik, alasan orang-orang ikut serta berpolitik, mengapa mereka bergabung dalam pergerakan politik, serta hubungan antara politik dan institusi sosial lainnya.
d.      Hubungan sosiologi dengan ilmu sejarah
Sosiologi dapat menjelaskan hubungan anatar tentang peristiwa sosial masa lalu dengan peristiwa social masa sekarang.
10.  Tokoh-tokoh Sosiologi klasik.
Didalam sosiologi terdapat 5 tokoh besar yang dianggap sebagai bapak sosiologi yaitu:
a.       Auguste  Marie Francois Xavier Comte
Auguste Comte lahir di Montpellier, sebuah kota kecil di bagian barat daya dari negara Perancis pada 19 Februari 1798. Setelah bersekolah disana, ia melanjutkan pendidikannya di École Polytechnique di Paris.. Pada tahun 1816, politeknik tersebut ditutup untuk re-organisasi. Comte pun meninggalkan École dan melanjutkan pendidikannya di sekolah kedokteran di Montpellier. Auguste Comte wafat pada 5 September 1857.
b.      Emile Durkheim
Emile Dhurkheim lahir pada tanggal 15 April 1858 di Epinal, provinsi Lorraine di perancis Timur. Durkheim dibesarkan dalam keluarga komunitas Yahudi ortodoks, namun pada penitian karirnya beliau lebih condong pada bidang intelektualnya dari pada bidang religious. Pada tahun 1893 Durkheim mulai menerbitkan tesis doktoralnya dalam bahasa Prancis yang berjudul The Division of Labor in Society dan tesisnya dalam bahasa latin tentang Montesqueiu. Selain itu juga mengeluarkan pernyataan metodologis dalam The Rules of Sociological Mehtode yang terbit pada tahun 1895 kemudian diikuti dengan penerapan metode-metodenya dalam studi empiris pada buku Suicide.
c.       Karl Marx
Karl Marx lahir di Trier, Prusia, 5 Mei 1818. Ayahnya, seorang pengacara, me­nafkahi keluarganya dengan relatif balk, khas kehidupan kelas menengah. Orang tuanya adalah dari keluarga pendeta Yahudi (rabbi). Tetapi, karena alasan bisnis ayahnya menjadi penganut ajaran Luther ketika Karl Marx masih sangat muda. Tahun 1841 Marx me­nerima gelar doktor filsafat dari Universitas Berlin, universitas yang sangat dipengaruhi oleh Hegel dan guru-guru muda penganut filsafat Hegel, tetapi berpikiran kritis.
d.      Herbert Spencer
Spencer dilahirkan di kota kecil Derby Inggris tanggal 27 April 1820. dia anak tunggal seorang guru sekolah. Karena kesehatannya kurang mengizinkan, dia didik dirumah. Latar belakang inilah yang membuat smua karyanya bercorak independent. Dia tidak belajar seni Humaniora, tetapi di bidang teknik dan bidang utilitarian.
e.       Max Weber
Max Weber seorang sosiolog modern kelahiran Efrut, Jerman, 21 April 1864. Nama lengkapnya Maxilian Weber. Berasal dari keluarga menengah ke atas. Kedua orang tuanya memiliki latar belakang dan kecenderungan berbeda, dan itu membentuk karakter pemikiran Weber. Ayahnya politikus kaya, ibunya calvinis saleh. Saat usia 16 tahun, Weber belajar di universitas Heilderberg. Saat perang dunia I, Weber ikut dinas militer. Tahun 1884 kembali kuliah di universitas Berlin. Setelah 8 tahun, lulus, menjadi pengacara dan pengajar di universitas.
11.  Tokoh-tokoh Sosiologi Modern
a.       George Herbert Mead
George Herbert Mead lahir di south Hadley, massacussetts, Amerika pada 27 febuari 1863, anak dari seorang pendeta. Ketika berumun 10 tahun, George H. mead  masuk fakultas teologi di Oberlin di ohio, dan selesai pada tahun 1883. Mead masuk ke universitas Harvart, tempat ia menghabiskan waktu setahun untuk mengkaji filsafat dan psikologi bersama dengan bahasa latin, yunani dan subyek lain.
b.      Charles Horton Cooley
Sosiolog Amerika Serikat ini lahir di Ann Arbor, dekat Michigan, 17 Agustus 1864. Ayahnya seorang pengacara dan hakim terkemuka di Michigan. Menamatkan sarjana mudanya di universitas Michigan tahun 1887. Setelah itu ia belajar ekonomi. Memulai kerjanya di pemerintahan, departemen komisi pengawas dan kantor sensus.
c.       Talcott Parson
Talcott Parsons dilahirkan di Colorado Springs, Colorado, USA pada 13 Desember 1902 dan meninggal pada 8 Mei 1979 di Munich, Jerman pada usia 76 tahun. Parsons lahir dalam sebuah keluarga yang memiliki latar belakang yang saleh dan intelek. Pada tahun 1920 ia masuk ke Amherts College dan mendapatkan gelar sarjananya pada tahun 1924. Setelah itu, ia melanjutkan studi pasca sarjana di London School of Economics. Pada tahun 1925, Parsons pindah ke Heidelberg, Jerman.
d.      Robert K Merton
Robert King Merton (biasa disingkat Robert K. Merton) lahir pada tanggal 4 Juli 1910 di pemukiman kumuh di Philadelphia Selatan. Keluarganya adalah imigran yahudi. Karena kepandaian Merton, ia mendapatkan beasiswa di Universitas Temple. Dari universitas tersewbut, ia mendapatkan gelar B.A, dan menjadi tertarik dengan sosiologi. Dengan bantuan beasiswa p[ulalah, ia mendapatkan gelar MA dan Ph.D dari Universitas Harvard.
e.       George Casper Homans
George Caspar Homans adalah anak laki-laki tertua Robert Homans, yakni pengacara dan anggota Harvard. George C. Homans lahir 11 Agustus 1910 di boston, massachussets. Homans belajar di sekolah lanjutan swasta di St. paulus di concord, New Hampshire dari tahun 1923-1928, lulus pada bidang Sastra Amerika dan Inggris pada 1932. Meskipun ia seorang pengacara, tetapi Homans juga terpilih menjadi mahasiswa doctor muda di Sosiologi Harvard (1934-1939). Selain mengajarkan tentang Sosiologi Homans juga mengajarkan tentang sejarah abad pertengahan.
12.  Teori Struktural Fungsioanl dan Teori Konflik
Masyarakat menurut kaca mata teori (fungsional) senantiasa berada dalam keadaan berubah secara berangsur-angsur dengan tetap memelihara keseimbangan. Setiap peristiwa dan setiap struktur fungsional bagi sistem sosial itu. Demikian pula semua institusi yang ada, diperlukan oleh sosial itu, bahkan kemiskinan serta kepincangan sosial sekalipun. Masyarakat dilihat dalam kondisi: dinamika dalam keseimbangan. Sedangakan
Teori Konflik ini ternyata terlalu mengabaikan keteraturan dan stabilitas yang memang ada dalam masyarakat dalam masyarakat di samping konflik itu sendiri. Masyarakat selalu dipandangnya dalam kondisi konflik. Mengabaikan norma-norma dan nilai-nilai yang berlaku umum yang menjamin terciptanya keseimbangan dalam masyarakat. Masyarakat seperti tidak pernah aman dari pertikaian dan pertentangan.
13.  Teori Interaksi Simbolik
Secara sederhana, interaksionisme simbolik dapat dimaknai sebagai suatu hubungan timbal balik antarpersonal dengan menggunakan simbol- simbol tertentu yang sudah dimafhumi artinya.
E.     Model dan Metode Pembelajaran
1.      Pendekatan : saintifik (scientific). Pembelajaran berbasis keingintahuan (inquire).
2.      Model   : Jigsaw, Talking Stick dan Debate.
3.      Metode             : Informasi/Ceramah, Diskusi, Kerja Kelompok, Tanya Jawab, dan Penugasan
F.        Media / alat, Bahan, dan Sumber Belajar

1.      Media / alat : LCD, Komputer, Papan Tulis, spidol, penghapus
2.      Bahan :Gambar, Video,
3.      Sumber Belajar :
-          Buku SMA Kelas X Kurikulum 2013 BAB I tentang fungsi sosiologi untuk mengenali gejala sosial di masyarakat
-          Buku SMA Kelas X KTSP 2016 BAB 1 tentang sosiologi sebagai ilmu tentang perilaku sosial
-          Buku SMA Kelas X Kurikulum 2013 BAB 1 tentang fungsi dan peranan sosiologi dalam kehidupan masyarakat
-          Buku Pengantar Sosiologi Oleh Elly M setiadi dan Usman Kollip
-          Buku Sosiologi Sebagai Suatu Pengantar Oleh Koentjaraningrat
-          Media Sosial (Internet)

G. Kegiatan Pembelajaran
1.      Pertemuan pertama
No

Uraian Kegiatan

Alokasi Waktu
Ket
1.
Pendahuluan
1.      Apersepsi
·            Pendidik mempersiapkan kelas
·      Megucapkan salam dan menyapa para peserta didik, serta menyakan kesiapan peserta untuk menerima materi pembelajaran
·      Pendidik mengabsen kehadiran para peserta didik
·      Pendidik menyajikan cerita/kasus tentang materi yang akan dibawakan
·      Peserta didik diminta menyimak cerita/kasus kemudian mengkomunikasikan kedalam pikirannya, sekaligus mengetahui tujuan pembelajaran
·      Pendidik memberikan pertanyaan kepada peserta didik dan harus dijawab oleh peserta didik mengenai cerita/kasus yang telah ditampilkan sebelumnya
·      Guru menjelaskan beberapa indikator materi yang akan dicapai pada hari ini.
2.      Motivasi
Guru memberikan motivasi dengan menjelaskan pentingnya mempelajari sosiologi
15
Menit

2.
Kegiatan Inti
·         Guru menjelaskan secara singkat sejarah lahirnya sosiologi dan pengertian sosiologi.
·         Kemudian guru membagi siswa kedalam 4 kelompok secara acak beserta materi yang akan dibahas, dengan memberikan nama pada masing, masing kelompok dengan nama tokoh-tokoh sosiologi yaitu:
Kelompok 1 Auguste Comte:  sifat hakikat sosiologi
Kelompok 2 Max Weber: Objek Kajian Sosiologi
Kelompok 3 Emile Durkheim: Ciri-ciri Sosiologi
Kelompok 4 Herbert Spencer: perkembangan sosiologi di Indonesia
·         Peserta didik  mendiskusikan  tugas kelompok yang telah dibagikan dengan anggota kelompoknya
·         Guru mengawasi jalannya proses diskusi
·         Guru menyebar 1 anggota kelompok dalam kelompok yang telah dibagikan ke kelompok lain untuk menjelaskan apa yang telah di diskusikan dengan kelompok sebelumnya dengan cara berkeliling dari satu kelompok ke kelompok yang lainya.
·         Guru mengamati dan menilai keterampilan peserta didik dalam proses diskusi.
·         Peserta didik diperbolehkan mengajukan pertanyaan kepada anggota kelompok yang telah disebar sebelumnya, jika masih kurang mengerti terhadap penjelasan yang telah dipaparkan oleh salah 1 anggota kelompok yang telah disebar sebelumnya.
·         Guru meminta anggota kelompok mencatat atau mengumpulkan informasi dari hasil diskusi sebelumnya atau bisa juga peserta didik mengumpulkan informasi melalui buku, maupun Sumber lain.
·         Setelah diskusi selesai kelompok yang disebar kemudian dikembalikann ke kelompoknya masing-masing kemudian Peserta didik diberi kesempatan untuk membuat kesimpulan mengenai hasil diskusi yang telah dilakukan sebelumnya
·         Guru menunjuk 1 orang dari masing-masing kelompok untuk menyampaikan hasil diskusi yang telah didapatnya.
·         Setelah diskusi selesai pendidik menyimpulkan materi yang telah didiskusikan.
60
menit

3.
Kegiatan akhir
1.      Refleksi
·         Pendidik memberi kuis/ pertanyaan kepada peserta didik secara acak. Pada saat menjawab kuis tidak boleh saling membantu
  • Pendidik meminta 1 orang laki-laki yang duduk paling depan dan 1 orang perempuan yang duduk paling belakang untuk menanggapi dan menyimpulkan hasil diskusi
2.      Kegiatan Penutup
·         Pendidik memberikan tugas kepada peserta didik untuk membuat ringkasan dari keseluruhan materi yang telah dibahas sebelumnya.
·         Pendidik mengucapkan salam
15 menit




2.      Pertemuan kedua
No

Kegiatan Pembelajaran

Alokasi Waktu
Ket
1.
Pendahuluan
·         Guru mengucapkan salam.
·         Guru mengajak siswa untuk menyiapkan kelas sebelum memulai mata pelajaran.
·         Guru mengabsen kehadiran siswa.
·         Guru menyajikan cerita atau gambar tentang materi yang akan dibawakan
·         Peserta didik diminta mengamati gambar kemudian mengkomunikasikan kedalam pikirannya, sekaligus mengetahui tujuan pembelajaran
·         Guru memberikan pertanyaan kepada peserta didik dan harus dijawab oleh peserta didik mengenai gambar yang telah ditampilkan sebelumnya.
·         Guru menjelaskan beberapa indicator pencapaian materi yang akan dicapai pada pertemuan hari ini.
·         Motivasi (guru penjelasan pentingnya mempelajari ilmu sosisologi dengan mengaitkan materi yang berhubungan dengan fungsi sosiologi).
15
Menit

2.
Kegiatan Inti
·         Guru menyampaikan materi pokok yang akan di pelajari, kemudian memberikaan kesempatan kepada siswa untuk membaca dan mempelajari materi yg telah guru jelaskan.
·         Guru menyiapkan sebuah tongkat
·         Setelah selesai mempelajari di persilakan siswa tutup bukunya.
·         Guru mengambil tongkat dan memberikan kepada siswa, setelah itu guru memberikan pertanyaan dan siswa yg memegang tongkat  tersebut  harus menjawabnya, demikian seterusnya sampai sebagian besar siswa mendapat bagian untuk menjawab setiap pertanyaan dari guru 
60
Menit

3.
Kegiatan Akhir
·         Guru memberikan penilaian hasil  hari ini
·         Guru menyimpulkan materi yang telah dibahas bersama hari ini yaitu tentang hubungan ilmu sosiologi dengan ilmu sosial lainnya serta fungsi dan peran sosiologi
·         Memberikan tugas untuk membuat ringkasan materi hari ini untuk memperdalam pengetahuan siswa
·         Guru mengakhiri pembelajaran dan mengucapkan salam
15
menit

3.      Pertemuan ketiga
No
Uraian Kegiatan
Alokasi Waktu
Ket
1.
Pendahuluan
1.      Apersepsi
·         Pendidik mempersiapkan kelas:
·         Megucapkan salam dan menyapa para peserta didik, serta menyakan kesiapan peserta untuk menerima materi pembelajaran
·         Pendidik mengabsen kehadiran para peserta didik
·         Pendidik menyajikan video tentang materi yang akan dibawakan
·         Peserta didik diminta mengamati video kemudian mengkomunikasikan kedalam pikirannya, sekaligus mengetahui tujuan pembelajaran
·         Pendidik memberikan pertanyaan kepada peserta didik dan harus dijawab oleh peserta didik mengenai video yang telah ditampilkan sebelumnya
·         Guru menjelaskan beberapa indikator pencapaian materi yang akan dicapai pada pertemuan kali ini.
2.      Motivasi
Guru memberikan penjelasan pentingnya mempelajari tokoh-tokoh sosiologi dan teori sosiologi.
15
menit

2.
Kegiatan Inti
·        Guru menjelaskan 5 profil, tokoh sosiologi klasik dan     modern, serta menjelaskan teori tentang interaksi simbolik
·        Guru membagi siswa kedalam 2 kelompok peserta debat yang satu pro dan yang lainnya kontra, untuk memperdebatkan teori structural fungsional dan teori konflik
·        Guru menjelaskan sedikit materi yang akan didebatkan kemudian memberikan tugas untuk membaca materi yang telah dibagikan untuk diperdebatkan oleh kedua kelompok diatas
·        Setelah selesai membaca materi, Guru menunjuk salah satu anggota kelompok pro untuk berbicara saat itu, kemudian ditanggapi oleh kelompok kontra. Demikian seterusnya sampai sebagian besar peserta didik bisa mengemukakan pendapatnya.
·        Sementara peserta didik menyampaikan gagasannya, guru menulis inti/ide-ide dari setiap pembicaraan sampai mendapatkan sejumlah ide diharapkan.
·        Guru menambahkan konsep/ide yang belum terungkap
·        Guru mengajak peserta didik membuat kesimpulan/rangkuman yang mengacu pada hasil debat, kemudian guru menunjuk salah satu peserta didik untuk mempresentasikannya.
65
menit
Debate
3.
Kegiatan akhir
1.      Refleksi
  • Pendidik meminta 1 orang laki-laki yang duduk paling depan dan 1 orang perempuan yang duduk paling belakang untuk menanggapi dan menyimpulkan hasil debat.
2.      Kegiatan Penutup
·         Pendidik menyampaikan kesimpulan tentang materi yang telah disampaikan sebelumnya
·         Pendidik mengucapkan salam
1.      enit

G.    Penilaian, Pembelajaran Remedial dan Pengayaan
1.      Teknik Penilaian
No.
Teknik penilaian

Penilaian Kompetensi Sikap

Penilaian Kompetensi Pengetahuan

Penialaian Kompetensi Keterampilan
2.      Instrumen Penilaian
a.       Pertemuan Pertama
Ø  Penilaian Kompetensi Sikap
Tabel 1.1: Format Pengamatan Sikap dalam Kegiatan Diskusi
.
Nama

Aspek perilaku yang dinilai
Nilai
Bekerja sama
Rasa ingin tahu
Disiplin
Percaya diri
1
Faisal 
4
3
2
4
13
2
Oghy
1
1
1
1
4
3
Iim
4
4
4
4
16

Kriteria penilaian:
no
Aspek yg dinilai
4
3
2
1
Ket.
1
Bekerja sama





2
Rasa ingin tahu





3
Disiplin





4
Percaya diri






Penskoran :                                                      jumlah skor:
A. Sangat baik             Skor 4                          13—16 = Sangat Baik
B. Baik                        Skor 3                          9—12 = Baik
C. Cukup                     Skor 2                          6—8 = Cukup
D. Kurang                    Skor 1                          3-5 = Kurang

b.      Pertemuan kedua
Ø  Penilaian Kompetensi Pengetahuan
Nama
Pernyataan
Pengungkapan gagasan yang original
Kebenaran konsep
Ketepatan penggunaan istilah
Ketelitian dalam menanggapi pertanyaan
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Nisa








Yayat








Uni








Ical 









Kriteria penilaian:
Soal
4
3
2
1
Skor
Bia menjelaskan dengan lengkap
Bila menjelaskan salah satunya kurang
Bila menjelaskan hanya sedikit
Bila tidak menulis atau tidak menjawab
Sebutkan dan jelaskan 4 fungsi sosiologi
a.       Perencanaan Sosial
Sosiologi memahami perkembangan kebudayaan masyarakat, baik masyarakat tradisional maupun modern sehingga proses penyusunan dan permasyarakatan suatu perencanaan sosial relatif mudah dilakukan.
b.      Penelitian
Dalam bidang penelitian masyarakat, sosiologi memiliki kelebihan dibandingkan ilmu-ilmu yang lain karena memahami simbol kata-kata, kode, serta berbagai istilah yang digunakan oleh masyarakat sebagai objek penelitian empiris, pemahaman terhadap pola-pola tingkah laku manusia dalam masyarakat, kemampuan untuk mempertimbangkan berbagai fenomena atau gejala sosial yang timbul dalam kehidupan masyarakat, terlepas dari prasangka-prasangka subjektif, kemampuan melihat kecenderungan-kecenderungan arah perubahan pola tingkah laku anggota masyarakat atas sebab-sebab tertentu, kehati-hatian dalam menjaga pemikiran yang rasional sehingga tidak terjebak dalam pola pikir yang tidak jelas.
c.       Pembangunan
Fungsi atau kegunaan sosiologi dalam usaha-usaha pembangunan
d.      Pemecahan masalah
Masalah sosial timbul dari kekurangan-kekurangan dalam diri manusia atau kelompok sosial yang bersumber pada faktor-faktor berikut.
1.      Ekonomis, misalnya kemiskinan, pengangguran, dan bencana alam.
2.      Biologis, misalnya penyakit menular dan wabah.
3.      Psikologis, misalnya penyakit syaraf, bunuh diri, dan disorganisasi jiwa.
4.      Kebudayaan, misalnya kejahatan, penceraian, kenakalan remaja, konflik etnis, dan konflik agama.

a.       Perencanaan Sosial
Sosiologi memahami perkembangan kebudayaan masyarakat, baik masyarakat tradisional maupun modern sehingga proses penyusunan dan permasyarakatan suatu perencanaan sosial relatif mudah dilakukan.
b.      Penelitian
Dalam bidang penelitian masyarakat, sosiologi memiliki kelebihan dibandingkan ilmu-ilmu yang lain karena memahami simbol kata-kata, kode, serta berbagai istilah yang digunakan oleh masyarakat sebagai objek penelitian empiris, pemahaman terhadap pola-pola tingkah laku manusia dalam masyarakat, kemampuan untuk mempertimbangkan berbagai fenomena atau gejala sosial yang timbul dalam kehidupan masyarakat, terlepas dari prasangka-prasangka subjektif, kemampuan melihat kecenderungan-kecenderungan arah perubahan pola tingkah laku anggota masyarakat atas sebab-sebab tertentu, kehati-hatian dalam menjaga pemikiran yang rasional sehingga tidak terjebak dalam pola pikir yang tidak jelas.

a.       Perencanaan Sosial
Sosiologi memahami perkembangan kebudayaan masyarakat, baik masyarakat tradisional maupun modern sehingga proses penyusunan dan permasyarakatan suatu perencanaan sosial relatif mudah dilakukan.
b.      Penelitian
Dalam bidang penelitian masyarakat, sosiologi memiliki kelebihan dibandingkan ilmu-ilmu yang lain karena memahami simbol kata-kata, kode, serta berbagai istilah yang digunakan oleh masyarakat sebagai objek penelitian empiris, pemahaman terhadap pola-pola tingkah laku manusia dalam masyarakat, kemampuan untuk mempertimbangkan berbagai fenomena atau gejala sosial yang timbul dalam kehidupan masyarakat, terlepas dari prasangka-prasangka subjektif, kemampuan melihat kecenderungan-kecenderungan arah perubahan pola tingkah laku anggota masyarakat atas sebab-sebab tertentu, kehati-hatian dalam menjaga pemikiran yang rasional sehingga tidak terjebak dalam pola pikir yang tidak jelas.

………


Penskoran :                                                      jumlah skor
A. Sangat baik             Skor 4                          13—16 = Sangat Baik
B. Baik                        Skor 3                          9—12 = Baik
C. Cukup                     Skor 2                          6—8 = Cukup
D. Kurang                    Skor 1                          3-5 = Kurang

c.       Pertemuan ketiga
Ø  Penilaian Kompetensi Keterampilan
No.
Kompetensi dasar
waktu
Aspek yang dinilai
Keterangan
Tata bahasa
Kelengkapan gagasan
Sistematika penulisan

1
PR/klipping





2
Tugas kelompok







Kriteria penilaian waktu:                                             Jumlah skor:
4  :  tepat waktu kumpul tugas pkl 08.00                    90 – 100 = sangat baik
3  :  lewat 5 menit kumpul tugas                                 75 – 85 = baik
2  :  kumpul tugas pkl 08.30                                        60 – 70 = cukup
1  :  tidak kumpul tugas                                              40 – 50 = kurang


Kriteria penilaian tata bahasa:                                     jumlah skor :
4: sesuai EYD                                                             90 – 100 = sangat baik
3: salah tulis satu kata                                                 75 – 85 = baik
2: salah tulis beberapa kata                                         60 – 70 = cukup
1: tidak sesuai dengan EYD                                       40 – 50 = kurang

Kriteria penilaian kelengkapan konsep:                     
4 : mampu menyimpulkan materi/ konsep secara lengkap
3 : cukup mampu menyimpulkan materi/konsep secara lengkap
2: kurang mampu menyimpulkan materi/konsep secara lengkap
1: tidak mampu menyimpulkan materi/konsep secara lengkap
Jumlah skor :
90 – 100 = sangat baik
75 – 85 = baik
60 – 70 = cukup
40 – 50 = kurang

Kriteria penilaian sistematika penulisan
4 : penulisan, rapi dan lengkap dengan pengutipannya
3 : penulisan cukup rapi dan cukup lengkap pengutipannya
2 : penulisan kurang rapi dan kurang lengkap pengutipannya
1 : penulisan tidak rapi dan tidak ada pengutipannya
Jumlah skor :
90 – 100 = sangat baik
75 – 85 = baik
60 – 70 = cukup
40 – 50 = kurang

3.      Pembelajaran Remedial dan Pengayaan
Pembelajaran remedial dan pengayaan di berikan oleh pendidik kepada peserta didik yang belum mampu melulusi materi yang telah di pelajari agar peserta didik lebih atau mampu menguasai materi yang telah di ajarkan oleh pendidik sehingga peserta didik mampu menuntaskan materi yang telah di ajarkan dengan baik. Pemberian remedial dan pengayaan ini dilakukan dengan cara pendidik memberikan tes lisan dengan memberikan minimal 3 pertanyaan berkaitan dengan materi pelajaran yang belum dikuasai kepada setiap peserta didik yang belum mampu menguasai materi pelajaran dengan baik.

No comments:

Post a Comment